BSIP TROA Gandeng BSIP Bali Selenggarakan Bimtek Komoditas Vanili di Badung
Badung - Dalam rangka diseminasi standar instrumen pertanian, BSIP Tanaman Rempah, Obat dan Aromatik (TROA) bekerjasama dengan BSIP Bali menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Komoditas Vanili di Kabupaten Badung, Jumat (10/11).
Pelaksanaan Bimtek bertempat di BPP Kecamatan Petang, dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Kepala Bidang Perkebunan, Koordinator BPP Petang, Perwakilan Karantina Pertanian Denpasar, Eksportir Vanili, Penyuluh BPP Petang, serta Petani di wilayah binaan BPP Petang sebagai peserta.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Dr. I Wayan Wijana, S.sos, M.Si, dalam sambutannya mengatakan potensi tanaman perkebunan dan rempah di Kecamatan Petang cukup besar. Tanaman vanili sempat populer, begitu banyak petani yang menggantungkan hidupnya pada vanili sampai akhirnya ada serangan penyakit busuk batang menyebabkan petani berhenti membudidayakannya. “Mulai tahun 2022 kita berupaya kembali membangkitkan komoditas vanili di Badung dengan memberikan bantuan benih vanili kepada dan sekarang sudah kembali menggeliat lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BSIP Bali Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP., mengatakan, dari segi produksi vanili di Bali masih dibawah produksi daerah lain di Indonesia. Sementara dari luas penanaman Bali masih tergolong paling sedikit pula. Khususnya di Bali luas penanaman vanili dari sembilan kabupaten kota, Kabupaten Badung merupakan yang terluas penanamannya.
Selain itu senada dengan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Made Rai Yasa juga mengatakan dari tahun 80-an penyakit layu fusarium merupakan momok bagi petani vanili di Bali. “Permasalahan yang dihadapi selama ini teknologi budidaya yang belum terstandar, asal dan ukuran benih juga belum standar. Harapan kami sinergi dengan BSIP TROA akan mampu mengatasi permasalahan ini” tambahnya.
Menanggapi permasalahan benih yang belum terstandar, Kepala BSIP TROA, Dr. Ir. Evi Savitri Iriani, M.Si., menjelaskan benih vanili unggul yang bisa diperdagangkan secara nasional hanya ada empat, yaitu Vania 1, Vania 2, Sovania, dan Hivania. “Dari empat varietas itu merupakan hasil persilangan dari Balitro yang sekarang telah bertranformasi menjadi BSIP TROA,” ujarnya.
Usai sambutan dan arahan pelaksanaan Bimtek dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Andriana Kartikawati, SP, M.Agr, (BSIP TROA) tentang SNI Vanili yang salah satunya menyebut vanili tidak bisa menyerbuk sendiri, tidak bisa menghasilkan polong sendiri jadi proses polinasinya dibantu oleh kita sama halnya seperti anggrek. Selanjutnya dilakukan praktek persemaian vanili yang dipandu oleh salah satu pejabat fungsional dari BSIP TROA, Wawan Lukman.